BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 21 Juni 2020

Menyerah, Hanya Saja ...

Setiap orang pasti pernah mempunyai mimpi. Mimpi yang terkadang terlihat cemen dan terkadang terlihat sangatlah tinggi. Ya, begitu persepsi sebagian orang termasuk sang empunya mimpi. 


Orang lain yang hanya sebagai penonton bisa saja dengan seenaknya menganggap mimpimu sebagai sampah. Tau artinya? Tak berguna! Tak harus ada, tak harus setinggi itu, tak harus kau gapai. Intinya, tak perlu kau bermimpi seperti itu! Layak sampah yang dibuang begitu saja dan menunggu didaur ulang *jika masih berguna. 

Marah? Manusiawi. Seenaknya orang mengatakan sampah, sang empunya saja bahkan bisa berhari2 atau bertahun2 untuk punya mimpi itu. 

Sudahlah aku tak kan panjang lebar menceritakan sebuah mimpi yang hanya dianggap sampah. Hanya saja aku akan menceritakan rasa sang empunya mimpi.

Hancur, marah, dilema, depresi, semua rasa bercampur jadi satu. Ibarat cat air dari berbagai warna dicampur jadi satu, ada 2 kemungkinan terjadinya. Menjadikan nya lukisan yang indah atau menjadikan nya lukisan yang tak berbentuk dan tak dimengerti, ujungnya dibuang saja. 

Semua tergantung pada sang empunya. Sang empunya juga manusia biasa, yang kapan saja bisa menyerah. Namun ketika sudah bermimpi dan rasanya sangat berat, mungkin dia akan menyerah, hanya saja... Luka yang tersisa. Yang disembunyikan jika mampu. 

Menyerah, hanya saja.... Ingin kembali untuk tidak bermimpi, ingin kembali untuk tidak tercipta di dunia ini. Namun tak mungkin, ya pada akhir hanya bersembunyi dengan luka, hanya berteman dengan luka... 

Memang menyerah, hanya saja ada luka yang menjadi teman disampingnya


With love, strawberry girl